Jumat, 17 Desember 2010

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Tanggung jawab sosial perusahaan sangat erat kaitannya dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apakah memang perusahaan punya tanggung jawab moral dan sosial ?
• Kalau ada, manakah lingkup tanggung jawab itu ?
• Apakah, terkait dengan tanggung jawab sosial perusahaan itu, perusahaan perlu terlibat dalam kegiatan sosial yang berguna bagi masyarakat atau tidak ?
• Bagaimana tanggung jawab sosial perusahaan itu dapat dioperasionalkan dalam suatu perusahaan ?

1. Syarat bagi Tanggung Jawab Moral

• Tindakan itu dijalankan oleh pribadi yang rasional. Pribadi yang kemampuan akal budinya sudah matang dan dapat berfungsi secara normal.
• Bebas dari tekanan, ancaman, paksaan atau apapun namanya.
• Orang yang melakukan tindakan tertentu memang mau melakukan tindakan itu. Situasi ini terutama terjadi ketika seseorang dihadapkan hanya pada satu pilihan. Terlihat seakan-akan dia hanya bisa memilih alternative itu. Dalam keadaan seperti itu, tampak seolah-olah orang ini memang terpaksa. Karena itu, tidak relevan untuk menuntut pertanggungjawaban dari orang ini.

2. Status Perusahaan
Terdapat dua pandangan (Richard T. De George, Business Ethics, hlm.153), yaitu:
Legal-creator, perusahaan sepenuhnya ciptaan hukum, karena itu ada hanya berdasarkan hukum. Menurut pandangan ini, perusahaan diciptakan oleh negara dan tidak mungkin ada tanpa negara. Perusahaan diciptakan oleh masyarakat demi kepentingan masyarakat. Maka, apabila perusahaan tidak lagi berguna bagi masyarakat, masyarakat bisa saja mengubah atau meniadakannya.
Legal-recognition, suatu usaha bebas dan produktif. Perusahaan tidak dibentuk oleh negara. Negara hanya mendaftarkan, mengakui, dan mengesahkan perusahaan itu berdasarkan hukum tertentu.
Tanggung jawab sosial perusahaan hanya dinilai dan diukur berdasarkan sejauh mana perusahaan itu berhasil mendatangkan keuntungan sebesar-besarnya (Milton Friedman,The Social Responsibilities of Business to Increase Its Profits, New York Times Magazine,13-09-1970).

Ini hanyalah bentuk tanggung jawab legal
• Anggapan bahwa perusahaan tidak punya tanggung jawab moral sama saja dengan mengatakan bahwa kegiatan perusahaan bukanlah kegiatan yang dijalankan oleh manusia.
• Tanggung jawab moral perusahaan dijalankan oleh staf manajemen.
• Tanggung jawab legal tidak dapat dipisahkan dari tanggung jawab moral.
Sesungguhnya, pada tingkat operasional bukan hanya staf manajemen yang memikul tanggung jawab sosial dan moral perusahaan ini, melainkan seluruh karyawan.

3. Lingkup Tanggung Jawab Sosial
• Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial yang berguna bagi kepentingan masyarakat luas. Tanggung jawab sosial dan moral perusahaan terutama terwujud dalam bentuk ikut melakukan kegiatan tertentu yang berguna bagi masyarakat. Contohnya menyumbangkan dana untuk membangun rumah ibadah, membangun prasarana dan fasilitas sosial dalam masyarakat, melakukan penghijauan, menjaga sungai dari pencemaran, member beasiswa kepada anak dari keluarga yang kurang mampu ekonominya, dan lain sebagainya.
• Keuntungan ekonomis. Contohnya seperti menjalin kerja sama kemitraan antara pengusaha besar dan kecil, dengan membina koperasi di lingkungan tersebut, dengan menyerap produksi perusahaan-perusahaan kecil yang dimiliki masyarakat kecil,sehingga pada akhirnya ikut menciptakan kondisi sosial dan ekonomi yang lebih adil, meskipun tidak harus berarti merata.

4. Argumen yang Menentang Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
• Tujuan utama Bisnis adalah Mengejar Keuntungan Sebesar-besarnya.
Yang menjadi perhatian utama perusahaan adalah bagaimana mendatangkan keuntungan sebesar-besarnya seefisien mungkin. Fungsi bisnis adalah fungsi ekonomis, bukan fungsi sosial. Artinya, bisnis adalah kegiatan ekonomi dan bukan kegiatan sosial.
• Tujuan yang terbagi-bagi dan Harapan yang membingungkan.
Keterlibatan sosial sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan akan menimbulkan minat dan perhatian yang beragam, yang pada akhirnya akan mengalihkan, bahkan mengacaukan perhatian para pimpinan perusahaan. Oleh karena itu, keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial sangat kontraproduktif terhadap kegiatan bisnis perusahaan tersebut, dan karena itu, perlu ditolak.
• Biaya Keterlibatan Sosial.
Dalam lingkup makro, ini akan melemahkan atau mengganggu daya saing perusahaan tersebut dalam bisnis global karena harga yang ditawarkan perusahaan tersebut akan jauh lebih tinggi dari perusahaan lain yang tidak mengenakan biaya untuk kegiatan sosialnya.
• Kurangnya Tenaga Terampil di Bidang Kegiatan Sosial.
Keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial adalah kegiatan yang lebih bernuansa moral, karitatif, dan sosial. Padahal, para professional bisnis tidak terampil dalam kegiatan semacam itu. Karena itu, tuntutan agar perusahaan pun ikut dalam berbagai kegiatan sosial demi kemajuan masyarakat sulit dipenuhi.

5. Argumen yang Mendukung Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan

• Kebutuhan dan Harapan Masyarakat yang Semakin Berubah
Untuk bisa bertahan dan berhasil dalam persaingan bisnis modern yang ketat ini, para pelaku bisnis semakin menyadari bahwa mereka tidak bisa begitu saja hanya memusatkan perhatian pada upaya mendatangkan kentungan sebesar-besarnya. Mereka sadar bahwa untuk mendatangkan keuntungan tersebut, mereka harus peka dan tanggap terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat yang semakin berubah itu.
• Terbatasnya Sumber Daya Alam
Keterlibatan dan kepedulian perusahaan, khususnya pada kelestarian sumber daya alam yang ada, akan mendorong penggunaan sumber daya alam yang terbatas itu secara efisien.
• Lingkungan Sosial yang Lebih Baik
Dengan membantu memperbaiki keadaan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar, jurang kaya miskin akan sedikit diperkecil dan dengan demikian masyarakat sekitar akan lebih menerima kehadiran perusahaan tersebut.
• Perimbangan Tanggung Jawab dan Kekuasaan
Kekuasaan yang terlalu besar dari bisnis, jika tidak diimbangi dan dikontrol dengan tanggung jawab sosial, akan menyebabkan bisnis menjadi kekuatan yang merusak masyarakat. Kekuasaan Negara menjadi satu-satunya lembaga yang memiliki kekuasaan absolut. Karena itu, secara moral kekuasaan negara harus dibatasi dan dikendalikan, terutama melalui tanggung jawab moral dan sosial negara atas kehidupan seluruh warga mayarakat.
• Bisnis Mempunyai Sumber Daya yang Berguna
Tidak benar bahwa perusahaan hanya professional dalam mencari keuntungan ekonomis. Tetapi mereka juga professional dalam mengelola, mengorganisasi, dan menjalankan kegiatan-kegiatan tertentu yang bertujuan untuk memajukan masyarakat.
• Keuntungan Jangka Panjang
Bagi perusahaan, tanggung jawab sosial secara keseluruhan, termasuk keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial, merupakan suatu nilai yang sangat positif bagi perkembangan dan kelangsungan perusahaan itu dalam jangka panjang.

6. Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

• Prinsip utama dalam suatu organisasi profesional, termasuk perusahaan, adalah bahwa struktur mengikuti strategi. Artinya, struktur suatu organisasi didasarkan dan ditentukan oleh strategi dari organisasi atau perusahaan itu. Maka, pada tempat pertama harus dirumuskan terlebih dahulu strategi dari perusahaannya.
• Strategi yang diwujudkan melalui struktur organisasi demi mencapai tujuan dan misi perusahaan perlu dievaluasi secara periodik, salah satu bentuk evaluasi yang mencakup nilai-nilai dan tanggung jawab sosial perusahaan adalah Audit Sosial.


Sumber : Sonny Keraf, 1998, Etika Bisnis, Kanisius, Yogyakarta.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates